Obat Kuat Pemuda
Kok pemuda butuh obat kuat sih?
Apa pemuda-pemudi ini lemah ataukah melemah?
Haruskah pakai obat kuat??
Atau sudah terlalu banyak yang membuat pemuda kita jadi lemah?
Ternyata pemuda jadi perhatian semua kalangan, baik akademisi, negarawan, budayawan bahkan pemain politik. Jika menilik sejarah, maka beberapa kejadian tidak lepas dari peran pemuda misalnya:
-kemerdekaan RI yang diberitakan, desakan dari para pemuda
-reformasi 1998 peran dari para mahasiswa sampai ada korban
-perang uhud karena ada peran para pemuda saat itu
-dan lain-lain
Dalam agama Islam jelas, pemuda sangat diperhatikan dan sangat ditekankan pendidikannya
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata ,
والشباب في أي أمة من الأمم ، هم العمود الفقري الذي يشكل عنصر الحركة والحيوية إذ لديهم الطاقة المنتجة ، والعطاء المتجدد ، ولم تنهض أمة من الأمم غالبا إلا على أكتاف شبابها الواعي وحماسته المتجددة .
“Para pemuda pada setiap umat manapun, mereka adalah tulang punggung yang membentuk unsur pergerakan dan dinamisasi. Dikarenakan dia mempunyai kekuatan yang produktif, kontribusi yang terus menerus. Dan tidak akan bangkit suatu umat umumnya kecuali ada di pundak [ada kepedulian dan sumbangsih, pent] para pemuda yang punya kepedulian dan semangat menggelora.”[1]
Masa muda dipertanggungjwabakan dihari kiamat kelak
Karena sangat penting, maka masa muda adalah salah satu yang akan ditanya oleh Allah dan kita pertanggng jawabkan dihadapan Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”[2]
Pujian bagi pemuda yang tumbuh dalam naungan Islam
Sangat luar biasa jika seorang pemuda dengan berbagai macam godaan dunia mereka tetap teguh beragama dan istiqamah. Padahal pemuda masih cenderung terhadap dunia serta memiliki kemampuan dan semangat untuk meraihnya. Oleh karena itu pemuda seperti ini mendapat naungan Allah dihari yang sangat susah di hari kiamat kelak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”[3]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”[4]
Maksudnya adalah pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya, dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
Yang membuat pemuda menjadi “lemah”
1.Kurang Kegiatan Positif Dan Banyak Waktu Luang
Ketika pemuda mengalami kekosongan waktu (kosong dari kegiatan positif), maka mereka mulai mulai mencari-cari kegiatan atau mengisinya dengan kegiatan yang paling minimal sia-sia dan kurang bermanfaat seperti nongkrong-nongkrong tidak jelas. Belum lagi ada yang merasa kurang perhatian baik dari keluarga dan temannya, maka ia akan melakukan hal-hal yang aneh, ajaib bahkan vulgar agar tetap eksis. Misalnya balap-balapan di jalan raya, membuat kerusuhan di sekolah bersma gengnya bahkan membuat video tidak layak dengan geng atau pasangan tidak halalnya.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”[5]
Inilah kaidah kehidupan, bahwa jika kita tidak mengisi kehidupan kita dengan kegiatan positif, kita tidak mencari kegiatan positif, maka pasti kita isi dengan kegiatan yang negatif atau minimal sia-sia dan kurang bermanfaat. Apalagi bagi seorang pemuda yang jiwanya masih bergelora
2.Banyak Fitnah dan Ujian bagi pemuda termasuk fitnah syahwat
Kebanyakan fitnah dan ujianpemuda adalah lawan jenis. Memang berat..
Atau virus merah jambu? Khamer asmara?
Ada yang mengatakan bahwasanya cinta memiliki kekuatan,
betapa banyak orang yang mampu menahan puasa seharian penuh…
mampu menahan bekerja berhari-hari…
mampu menahan berdiri sholat semalam suntuk …
tetapi belum tentu dia mampu menahan gejolak cinta …
Illa man rahimahullah (kecuali mereka yang dirahmati Allah) …
gejolak cinta bagaikan gejolak air yang mendidih …
gelembun buih didihnya tidak tertahankan menuju keatas …
Ada yang mengatakan bahwasanya cinta adalah anugrah,
Karena cinta, meliuk satu dahan dengan dahan yang lain …
Karena cinta, rusa jantan tunduk pada rusa betina …
Karena cinta, burung pipit menghampiri bunga di tepi sungai …
Tapi lihat bagaimana tanpa cinta …
Akan menangis tanah yang kering terhadap awan yang hitam …
Bumi tidak akan tertawa walaupun bunganya berkembang di musim semi
Dan tanpa cinta ….
tidak ada lagi bahu untuk bersandar dan …
tidak ada pula pangkuan untuk menangis ..
[terisnpirasi dari Ustadz Armen Halim Naro, Lc rahimahullah]
Ada yang mengatakan bahwasanya cinta adalah melemahkan
Lihatlah seorang laki-laki dengan segala kebesarannya…
Jalannya yang tegak dan gagah…
Otot kekarnya yang menopang teguh badannya…
Bibir dan lidahnya yang bersuara lantang…
Tatkala bertemu dengan pujaan hatinya…
Melemahlah badannya…
Seakan-akan lepas sendi-sendinya…
Bibirnya kaku tak mampu berbicara…
Dan ilhatlah wanita dengan segala kemanjaannnya…
Tatkala bertemu dengan tumpuan hatinya…
Pipinya yang merah semakin memerah…
Dan pandangannya yang tunduk semakin menunduk…
Akan tetapi mencuri pandang…
Ada juga yang mengatakan bahwasanya orang yang jatuh cinta
Pertama kali kepincut…
Lalu terhanyut…
Kemudian bertekuk lutut…
Cintanya laksana kentut…
Jika ditahan sakit dan jika dikeluarkan malu…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita.”[6]
Wanitapun demikian, ia saudara kandung laki-laki memiliki perasaan yang sama, memiliki kebutuhan yang sama, lebih-lebi ditambah buaian pujian dan janji angan-angan.
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنما النساء شقائق الرجال
“Sesungguhnya wanita itu saudara kandung laki-laki.” [7]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.”[8]
Okelah jika ia bisa menahan godaan syaitan, karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
“sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” [An-Nisa’:76]
Tapi jangan pecaya diri dulu dengan godaan wanita, karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya tipu daya kalian para wanita adalah besar/adzim” [Yusuf:28]
3.Syubhat pemikiran dari pemuda serta pemuda yang terlalu semangat (kebablasan)
Karena pemuda sangat kritis dan mudah terpengaruh. Mudah terpancing emosinya serta terkadang labil.
Obat kuat pemuda
1.perkuat Iman dan amal
نْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. Muslim (no. 2664)
2.mengisi waktu dengan kegiatan positif dan mencari teman-teman yang baik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل
“Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya”[9]
3.untuk mengobati fitnah syahwat dan mabuk cinta dengan puasa dan menikah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لم ير للمتحا بين مثل النكاح
“Tidak diketahui [yang lebih bermanfaat] bagi dua orang yang saling mencinta semisal pernikahan”[10]
Ulama pakar hati Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullahu berkata,
وقد اتفق رأي العقلاء من الأطباء وغيرهم في مواضع الأدوية أن شفاء هذا الداء في التقاء الروحين والتصاق البدنين
“Sungguh para dokter dan yang lainnya bersepakat dalam pandangan orang-orang yang berakal mengenai pengobatan, bahwa obat dari penyakit ini [mabuk cinta] adalah bertemunya dua ruh dan menempelnya dua badan [yaitu menikah]”.[11]
4.membaca kisah-kisah pemuda Islam agar menjadi motivasi
Misalnya, Berlomba-lomba ikut perang dan semangat
Ibnu Umarradhiallahu ‘anhu berkata,
عرضنيرسولاللهصلىاللهعليهوسلميومأحدفيالقتال. وأناابنأربععشرةسنة. فلميجزني. وعرضنييومالخندق،وأناابنخمسعشرةسنة. فأجازني.
”Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam menunjukku untuk ikut serta dalam perang Uhud, yang ketika itu usiaku empat belas tahun. Namun beliau tidak memperbolehkan aku. Dan kemudian beliau menunjukku kembali dalam perang Khandaq, yang ketika itu usiaku telah mencapai lima belas tahun. Beliau pun memperbolehkanku”.[12]
Dari Sa’ad bin Abi Waqqashradhiallahu ‘anhuberkata,
رأيت أخي عمير بن أبي وقاص قبل أن يعرضنا رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلّم يوم بدر يتوارى، فقلت: ما لك يا أخي؟ قال: إني أخاف أن يراني رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلّم فيستصغرني فيردّني، وأنا أحبّ الخروج، لعل اللَّه أن يرزقني الشهادة- قال: فعرض على رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلّم فاستصغره فردّه، فبكى فأجازه، فكان سعد يقول: فكنت أعقد حمائل سيفه من صغره فقتل وهو ابن ست عشرة سنة.
“Aku melihat saudaraku Umair bin Abi Waqqash -sebelum kami diperlihatkan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk mengikuti perang Badr- ia sembunyi-sembunyi. Maka aku berkata, “ada apa denganmu wahai saudaraku?”. Ia berkata, “aku khawatir Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallammelihatku lalu menganggapku masih terlalu kecil sehingga beliau menyuruhku kembali, aku ingin sekali ikut berperang, semoga Allah mengkaruniakan kesyahidan kepadaku.”
Kemudian ia diperlihatkan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau mengangap masih kecil dan menolaknya. Maka Umair bin Abi Waqqash menangis sehingga beliau mengizinkannya
Sa’ad berkata, “Aku membantu menyarungkan pedangnya karena ia masih kecil, kemudian ia terbunuh ketika berusia enam belas tahun.”[13]
Demikian semoga bermanfaat
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , follow twitter , Follow Akun Faceebook
Add Pin BB www.muslimafiyah.com keempat 7E5F27DE
[1] Majmu’ Fatawa Bin Baz 27/274, Syamilah
[2] HR. At-Tirmidzi, Lihat Ash-Shahihah no. 946)
[3] HR. Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031
[4] HR Ahmad 2/263, dishahihkan leh syaikh Al-Albani dalam “ash-Shahiihah” no. 2843
[5] Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah
[6] HR. Bukhari no.5096 dan Muslim no.7122
[7] HR. Ahmad no.26195, hasan lighairihi, tahqiq Syu’aib Al-Arna’uth
[8] HR. Bukhari no. 304
[9] HR Abu Dawud no. 4833,dihasankan oleh syaikh Al-Albani.
[10] HR. Ibnu Majah no. 1847, Al-Hakim 2/160, Al-Baihaqi 7/78 dishahihkan oleh Al-Albani dalam As- silsilah As-shahihah no. 624
[11] Raudhatul Muhibbin hal. 212, Darul Kutub Ilmiyah, Beirut, 1403 H, Asy-Syamilah
[12]HR. Al-Bukhari no. 2664, Muslim no. 1868
[13]Al-Ishabah 4/603, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Beirut, cet.I, 1415 H, Syamilah
Artikel asli: https://muslimafiyah.com/obat-kuat-pemuda.html